Hati memang gak bisa di ukur. Sedalam apa kita mencintai seseorang, sebanyak apa kita membencinya dan seberapa mampu kita untuk melupakannya, semua itu masih semu dalam pikirannku. Terkadang aku bisa menepikan fikiranku akan kenangan saat bersamanya. Tapi terkadang bayangannya slalu mengusikku disaat aku benar-benar ingin menghapusnya dari memoriku. Sulit memang.
Malam ini aku terjebak dalam perasaan yang seharusnya gak boleh aku tanam dalam hati ku. Dia sudah ada yang punya. Dan aku juga sudah ada yang menyayangi seperti dia yang dulu menyayangi ku. tapi kenapa aku masih cemburu? Apa arti cemburu ini?
Setiap kali rasa ini datang, mata ini masih setia menangisi kepergiannya. Otak ini masih sanggup untuk memutar semua kenangan saat bersamanya. Kenangan itu sangat jelas didepan mata ku. Telinga ini masih bisa mendengarkan suaranya. Sayup-sayup. Tapi sangat jelas terngiang oleh ku. Ya, aku mendengar suaranya. Dia memanggilku. Mee. Dan aku menjawabnya dalam hati. Tetesan itu kembali jatuh perlahan membasahi pipiku. Sakit. Hatiku remuk saat aku sadar kalo smua ini hanya hayalanku saja. Aku terbuai. Melayang. Lalu terjatuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
i know who is he. sementara tak ada yang bisa dilakukan untuk melupakan... just enjoy it.
BalasHapusand it so hurts me...
BalasHapus